Apa Itu Stop Market Order?

  • Intermediat
  • 7 mnt
  • Diterbitkan pada 2025-03-04
  • Pembaruan terakhir: 2025-10-07

1. Memahami Stop Market Order dalam Perdagangan Kripto

Dalam perdagangan kripto, stop market order adalah perintah otomatis yang dieksekusi sebagai market order ketika harga aset mencapai harga stop (Stop Price) yang telah ditentukan sebelumnya. Jenis pesanan ini digunakan untuk meminimalkan kerugian, melindungi keuntungan, dan masuk ke dalam perdagangan secara otomatis.

Ketika harga mencapai level stop, pesanan akan diaktifkan dan dieksekusi pada harga pasar saat itu. Namun, karena volatilitas tinggi dalam pasar kripto, harga eksekusi dapat berbeda dari harga stop yang telah ditentukan.

2. Bagaimana Cara Kerja Stop Market Order dalam Perdagangan Kripto?

1. Harga Pemicu (Trigger Price)

Harga stop adalah level harga yang mengaktifkan stop market order. Sebelum harga ini tercapai, pesanan tetap tidak aktif dalam sistem.

2. Eksekusi pada Harga Pasar (Market Execution)

Saat harga aset mencapai level stop, pesanan berubah menjadi market order dan dieksekusi pada harga terbaik yang tersedia. Namun, karena volatilitas pasar kripto, harga akhir eksekusi dapat berbeda dari harga stop yang telah ditetapkan.

3. Manajemen Risiko dalam Perdagangan Kripto

Stop market order banyak digunakan oleh trader untuk membatasi kerugian, melindungi keuntungan, dan mengotomatiskan masuk ke dalam perdagangan, terutama dalam pasar yang sangat fluktuatif.

3. Keuntungan dan Kerugian Stop Market Order dalam Perdagangan Kripto

Keuntungan

Menjamin eksekusi: Berbeda dengan stop limit order, stop market order menjamin bahwa pesanan akan dieksekusi setelah harga stop tercapai.

Mengurangi pengaruh emosional: Eksekusi otomatis membantu trader untuk tetap berpegang pada strategi mereka tanpa dipengaruhi oleh emosi pasar.

Perlindungan dari pergerakan harga yang tajam: Jika terjadi lonjakan atau penurunan harga yang tiba-tiba, jenis order ini dapat meminimalkan kerugian.

Kerugian

Risiko slippage: Harga eksekusi akhir mungkin berbeda dari harga stop karena perubahan harga yang cepat.

Risiko eksekusi dini: Fluktuasi harga jangka pendek dapat menyebabkan pesanan dieksekusi lebih awal dari yang diinginkan.

4. Jenis-Jenis Stop Order dalam Perdagangan Kripto

1. Stop-Loss Order

Stop-loss order digunakan untuk menjual aset secara otomatis ketika harganya turun ke level tertentu, sehingga membatasi potensi kerugian. Sebagai contoh, jika seorang trader membeli Bitcoin seharga $40.000 dan menetapkan stop-loss di $38.000, maka ketika harga Bitcoin turun ke $38.000, pesanan akan dieksekusi pada harga pasar terbaik.

2. Stop-Entry Order

Jenis order ini memungkinkan trader untuk masuk ke dalam perdagangan secara otomatis ketika harga mencapai level tertentu. Sebagai contoh, jika seorang trader mengantisipasi bahwa Ethereum akan menembus level $3.000, ia dapat menempatkan stop-entry order di $3.050.

3. Trailing Stop Order

Trailing stop secara otomatis menyesuaikan level harga stop ketika harga aset bergerak sesuai dengan keinginan trader. Misalnya, jika harga Bitcoin naik dari $40.000 ke $45.000, seorang trader dapat menetapkan trailing stop sebesar $500 untuk mengamankan keuntungan jika terjadi koreksi harga.

5. Kapan Menggunakan Stop Market Order?

Untuk Manajemen Risiko

Trader menggunakan stop market order untuk membatasi potensi kerugian, terutama di pasar kripto yang sangat fluktuatif.

Untuk Memasuki Pasar Secara Otomatis

Stop market order memungkinkan trader untuk secara otomatis masuk ke dalam perdagangan ketika level harga tertentu tercapai, tanpa harus terus memantau pasar.

Untuk Melindungi Keuntungan

Trailing stop order membantu trader mengamankan keuntungan dengan secara otomatis menyesuaikan harga stop ketika harga aset meningkat.

6. Perbedaan Stop Market Order dan Stop Limit Order

Stop market order menjamin eksekusi tetapi tidak menjamin harga tertentu, sedangkan stop limit order memungkinkan trader menetapkan harga tertentu tetapi mungkin tidak tereksekusi jika harga berubah terlalu cepat.

Jika prioritas utama adalah memastikan eksekusi pesanan, maka stop market order lebih disarankan. Namun, jika trader ingin mengendalikan harga eksekusi, stop limit order lebih cocok.

7. Contoh Penggunaan Stop Market Order dalam Perdagangan Kripto

Misalkan seorang trader membeli Ethereum seharga $2.500 dan menempatkan stop market order di $2.400 untuk membatasi kerugian. Jika harga turun ke $2.400, pesanan akan dieksekusi pada harga pasar terbaik, yang bisa jadi $2.395 atau $2.405, tergantung pada kondisi pasar.

Begitu pula, jika seorang trader ingin membeli Solana (SOL) setelah menembus harga $100, ia dapat menempatkan stop order di $102 agar pesanan secara otomatis tereksekusi ketika harga naik.

8. Faktor-Faktor Kunci yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menggunakan Stop Market Order

Menentukan level stop secara strategis: Hindari menempatkan stop order terlalu dekat dengan harga saat ini untuk menghindari eksekusi yang terlalu cepat.

Memahami risiko slippage: Dalam pasar yang volatil, harga eksekusi dapat berbeda dari harga stop yang telah ditentukan.

Memantau volatilitas pasar: Karena pasar kripto memiliki fluktuasi harga yang tinggi, manajemen risiko sangat penting saat menggunakan stop market order.

9. Kesimpulan

Stop market order adalah alat penting bagi trader kripto untuk mengelola risiko dan mengotomatiskan eksekusi perdagangan. Baik digunakan untuk stop-loss order, stop-entry order, atau trailing stop order, jenis order ini membantu trader menjalankan strategi mereka dengan lebih efektif.

Mengintegrasikan stop market order ke dalam rencana trading memungkinkan trader untuk melindungi investasi, mengoptimalkan eksekusi perdagangan, dan beroperasi dengan lebih percaya diri di pasar kripto yang dinamis.

 

Sekarang BingX menawarkan hadiah eksklusif hingga $6,000 dengan mendaftar akun pengguna BingX. Daftarkan akun Anda dan mulai trading sekarang!